Sampai hari ini aku selalu memikirkannya, bahagiamu
bahagiaku, senyummu semangatku. Aku yang mengadakan semua ini, rasa, bayangan,
angan. Tak ada derita, tak ada tangis karena memang semua ada untuk dijalani. Kenyataanlah
yang membutakanku akan realita bahwa sebetulnya hanya ada aku disini.
Aku suka cara kita ngobrolAku suka cara kamu manggil akuAku suka cara aku manggil kamuAku suka kejadian setiap kita ketemuAku suka senyum kamu….
Selintas tidak pernah ada rasa sedih dan tawa bahagia. Semua
datar, sama seperti usaha yang hanya berjalan melingkar, tak berawal, entah
dimana ekornya. Hanya kesadaranku yang membawaku pada pandangan bahwa kamu
masih ada. Memang hanya aku, yang berdiri sendiri dan terus menatapmu melangkah
di bawah langit nan biru. Akulah yang menciptakan acuan akan sebuah kenangan,
jejak tanpa bukti.
Salam sapa hangat itu yang mengingatkankuUlah unikmu yang menghiburkuMata di atas pipi empuk yang memukauSuaramu yang selalu terdengar bagai nyanyianMeski aku hanya harus menikmati semuanya dari atas kepalamu….
Tersembunyi, segala usaha kugunakan untuk menyembunyikannya.
Bukan aku, tapi rasa ini. Bayangan pudarnya wajahmu yang memaksaku untuk tetap
menyimpannya, bahagia dengan langkah nol yang kuambil, tanpa perlu mengorbankan
percayamu, perasaanku, gilaku. Aku memang jalan di tempat, hanya berhitung satu
dan dua lalu kembali ke satu. Namun dari tempat ini, aku berdiri, berjalan,
berlari, tanpa pernah lepas memandangmu.
Eratnya genggaman tanganmu menahanku tetap berpijakGumaman sajak samar mengalihkan usahaku untuk berpalingTerpotong jarak ribuan kaki, tenggelamkan segenap kisah tak terawaliSalih hati ini berlabuh pada barak-barak keprihatinan penuh senyum
Salahkah jika aku masih menyimpanmu? Gambaran wajahmu yang
menentramkan, bersama dengan suara tak terlupakan. Tak ada kisah yang bisa
kubagi, tak ada kata yang bisa menggambarkan, semua usaha yang kubangun tetap
nol. Semua pertanyaan yang muncul enggan kujawab, bukan karena aku lupa padamu,
atau hilang sudah jejak-jejak rasa ini padamu, namun karena waktu mengkikis
kisah yang bisa kubagi. Berapa lama kita bertemu, waktu itu harus kutabung
sepenuhnya, kemudian kupakai sedikit demi sedikit sebagai sikap berserahku.
Tak ada waktu yang akan menyadarkanmuTak ada lagu yang kan membangunkanmuHanya kalbu yang akan menemanimu, bukan sebagai gambar sendu
Semua proses ini hanya aku yang membuatnya, dan aku
terbutakan. Kuulangi berkali-kali, sebagai sebuah pelarian akan keputusasaan. Percobaan
bodoh untuk satu kasus yang sepihak. Aku tak perlu dia hadir disini, aku hanya
ingin melihatnya, menyimpan lebih banyak gambar dirinya, bukan kenangan karena
aku takkan pernah ada dalam daftar memorinya. Akulah yang akan menyimpannya.
Tawamu ada dalam kotakkuSenyummu kunjungan terbesarUlahmu simpanan termahalSuaramu singkap hati tertulusSemuanya akan ada dalam kotakku, terisi penuh setiap melihatmu,Habis sedikit demi sedikit oleh waktu yang kuyakini takkan biarkan kotakku kosong
Sampai hari ini……..
Senin, 30 April 2012
my room, 22.30
Tidak ada komentar:
Posting Komentar