Siapa yang
sesungguhnya bertanggungjawab atas apa yang akan dirasa? Semua nya sudah
mengerti bahwa penyesalah datang di akhir, dan mungkin kini sebagian orang
menyadari bahwa penyesalan meneror sejak awal, rasa was-was dan gugup akan sesuatu
yang tidak sempurna.
- Then how to tell
you about it? May be this week is the most tiring week as I remember for
this year, but the feeling piled up, leave me a pain in my back every morning
when I awake for these last few days.
“Aku nggak tau kenapa,
tapi aku nggak bisa maksimal”
“Ya itu yang
harus kamu cari tau, apa yang bisa dorong kamu. Kamu bisa bagus banget, nggak
ada yang bisa ngehentiin kamu, kaya even kemarin, tapi kamu juga kalo jelek,
jelek banget udah…”
Siapa itu? Siapa
yang mengeluh, siapa yang menasehati, siapa yang merasa, siapa yang mencari
jawaban, siapa yang kehilangan? Jangankan berpikir, terkadang semua fisik
terasa telah terupayakan. Namun kenyataannya belum.
Hari Senin,
sebuah titik baru, ujian pertama yang ……. Ternyata gagal. Pikirku melihat
Captain Tsubasa, dia mengerti apa yang diinginkannya, yang diinginkan timnya,
dan visinya jelas luar biasa, skillnya tidak dapat dipungkiri dan motivasinya
jelas serta mampu menjadi motivasi bagi seluruh tim. Begitu layak, begitu
menyenangkan, begitu pas. Aku agaknya merindukan sosok itu di dalam timku, dan
bukan seseorang dengan skill pas-pasan, penampilan yang tidak stabil dan
cenderung buruk, tidak mampu melihat dan menegur di dalam lapangan, dan bahkan
dirinya lebih cenderung butuh ditegur. Macam apa itu, bukan yang dibutuhkan tim
saat ini.
Bahkan tidak
bisa dipungkiri keraguan dan keengganan melingkupi teman setaranya, yang
memiliki skill lebih unggul, pengalaman terbanyak namun tak menjabat sebagai
seorang pemimpin, sedangkan ia, dipasrahi sebuah tanggung jawab yang bahkan tak
pernah terpikir untuk diembannya.
Aku sendiri pun
tak mampu memahami bagaimana ini terjadi. Namun dari caraku memandang diriku
sendiri, semua ini takkan mampu membuatku lebih baik, lebih dipercaya, lebih
dihormati. Siapa aku? Aku yang harus membentuknya, biar mau apa dikata oleh
mereka setaraku, namun aku memiliki orang-orang yang akan mampu melihatku
sebagai diriku yang baru, sebagai citra yang diberikan ketika mereka
mengenalku, yang harus kulakukan hanya memastikan bahwa aku mampu dipandang
seperti itu. Bukan hal buruk, justru sebuah tantangan untuk menjadi lebih baik. Permasalahannya bukan ada di aku yang
tidak mau menerima atau pun tidak mau berkembang, karena aku mau. Namun
permasalahannya, apakah tim ini mampu menunggu perkembanganku, karena dari
sudutku, aku melihat bahwa tim ini membutuhkan lebih dari seorang yang sedang
belajar memimpin, mereka membutuhkan pemimpin yang sudah matang, yang tau
kemana tim ini harus dibawa.
Terbilang buruk
untuk umurku dan pengalamanku selama ini, tidak seperti yang timku, pelatihku
dan terlebih diriku harapkan. Aku bisa menerima hari Senin ini dengan
pertimbangan bahwa aku berusaha lepas dari ketergantunganku terhadap cairan
penguat itu, bukan permainan buruk menurutku melihat aku berusaha lepas, tapi
semua itu berbalik menjadi salah begitu hasil yang didapat begitu mengecewakan.
Mungkin akan berbeda jika cairan itu kuminum dan aku bisa lebih maksimal. Nilai
ku E untuk membawa sebuah tim besar ke dalam kesuksesan, dan nilai A untuk membawa mereka ke dalam
kejatuhan.
Apa yang akan
kau lakukan ketika ketika kamu sungguh berupaya dan focus, namun justru
menyeretmu terlalu jauh dalam lamunan dan membuyarkan semua upayamu. Tak focus
tak maksimal tak berhasil. Sementara, semua yang kubutuhkan ada disitu,
motivasi psikis, ada dan begitu dekat, motivasi fisik disediakan dengan
memadai, namun aku lupa dengan motivasi diriku sendiri, yang tak pernah
benar-benar kutemui.
Aku pulang
dengan rasa kecewa tentu, beban semakin berat, dan senyum di wajah. Senyum yang
aku sendiri merasa tak pantas untuk kusunggingkan, namun tangis dan sesal lebih
layak kusimpan dan kuutarakan ketika tak seorang pun ada di sekitar. Ketika
kamu menjadi pemimpin, tugasmu adalah mengangkat moral dan semangat mereka,
keberhasilanmu dapat mengangkat mereka, namun rasa jatuhmu yang ikut mereka
rasakan akan lebih sulit diobati pada akhirnya, jadi jangan biarkan mereka
melihatnya.