Senin, 30 April 2012

SAMPAI HARI INI....


Sampai hari ini aku selalu memikirkannya, bahagiamu bahagiaku, senyummu semangatku. Aku yang mengadakan semua ini, rasa, bayangan, angan. Tak ada derita, tak ada tangis karena memang semua ada untuk dijalani. Kenyataanlah yang membutakanku akan realita bahwa sebetulnya hanya ada aku disini.

Aku suka cara kita ngobrol
Aku suka cara kamu manggil aku
Aku suka cara aku manggil kamu
Aku suka kejadian setiap kita ketemu
Aku suka senyum kamu….

Selintas tidak pernah ada rasa sedih dan tawa bahagia. Semua datar, sama seperti usaha yang hanya berjalan melingkar, tak berawal, entah dimana ekornya. Hanya kesadaranku yang membawaku pada pandangan bahwa kamu masih ada. Memang hanya aku, yang berdiri sendiri dan terus menatapmu melangkah di bawah langit nan biru. Akulah yang menciptakan acuan akan sebuah kenangan, jejak tanpa bukti.

Salam sapa hangat itu yang mengingatkanku
Ulah unikmu yang menghiburku
Mata di atas pipi empuk yang memukau
Suaramu yang selalu terdengar bagai nyanyian
Meski aku hanya harus menikmati semuanya dari atas kepalamu….

Tersembunyi, segala usaha kugunakan untuk menyembunyikannya. Bukan aku, tapi rasa ini. Bayangan pudarnya wajahmu yang memaksaku untuk tetap menyimpannya, bahagia dengan langkah nol yang kuambil, tanpa perlu mengorbankan percayamu, perasaanku, gilaku. Aku memang jalan di tempat, hanya berhitung satu dan dua lalu kembali ke satu. Namun dari tempat ini, aku berdiri, berjalan, berlari, tanpa pernah lepas memandangmu.

Eratnya genggaman tanganmu menahanku tetap berpijak
Gumaman sajak samar mengalihkan usahaku untuk berpaling
Terpotong jarak ribuan kaki, tenggelamkan segenap kisah tak terawali
Salih hati ini berlabuh pada barak-barak keprihatinan penuh senyum

Salahkah jika aku masih menyimpanmu? Gambaran wajahmu yang menentramkan, bersama dengan suara tak terlupakan. Tak ada kisah yang bisa kubagi, tak ada kata yang bisa menggambarkan, semua usaha yang kubangun tetap nol. Semua pertanyaan yang muncul enggan kujawab, bukan karena aku lupa padamu, atau hilang sudah jejak-jejak rasa ini padamu, namun karena waktu mengkikis kisah yang bisa kubagi. Berapa lama kita bertemu, waktu itu harus kutabung sepenuhnya, kemudian kupakai sedikit demi sedikit sebagai sikap berserahku.

Tak ada waktu yang akan menyadarkanmu
Tak ada lagu yang kan membangunkanmu
Hanya kalbu yang akan menemanimu, bukan sebagai gambar sendu

Semua proses ini hanya aku yang membuatnya, dan aku terbutakan. Kuulangi berkali-kali, sebagai sebuah pelarian akan keputusasaan. Percobaan bodoh untuk satu kasus yang sepihak. Aku tak perlu dia hadir disini, aku hanya ingin melihatnya, menyimpan lebih banyak gambar dirinya, bukan kenangan karena aku takkan pernah ada dalam daftar memorinya. Akulah yang akan menyimpannya.

Tawamu ada dalam kotakku
Senyummu kunjungan terbesar
Ulahmu simpanan termahal
Suaramu singkap hati tertulus
Semuanya akan ada dalam kotakku, terisi penuh setiap melihatmu,
Habis sedikit demi sedikit oleh waktu yang kuyakini takkan biarkan kotakku kosong

Sampai hari ini……..


Senin, 30 April 2012
my room, 22.30