Sabtu, 27 Agustus 2016

THE BATTERY IS LOW

lucu bagaimana ada banyak keinginan yang muncul dan tercapai namun terkadang situasi memberimu pilihan untuk menjadi bijak di tengah kenikmatan semata tersebut.

percakapan sederhana tanpa tatap muka, tanpa suara, hanya sebatas bahasa non verbal yang dituangkan melalui kata-kata untuk kamu yang jauh disana. gagal berhenti, dan tenggelam dalam euforia ringan yang ujungnya dapat merusak. masih tetap terjaga, bertanya-tanya mengapa sembari membuang pertanyaan itu untuk memaksa diri menikmati semua ini yang kemungkinan hanya kebahagiaan semu.

the music goes wild... i never feel that kind of beat before. my body is moving, dancing just a little as the music pushes me to enjoy it. first time in my life to enter this place, to see what kind of world the night has
setelah dihujam berbagai memori lalu, dan dipaksa diam mendengar debat kusir, percakapan sederhana menjadi semacam pelipur. bagaimana mungkin dorongan-dorongan keputusasaan yang berulang kali dilawan logika yang tanpa daya hilang dengan mudah? logika tak begitu kuat dalam raga ini, berulang kali jatuh melawan perasaan yang meski telah dihukum dengan fakta namun tetap bersikeras bertahan, dan justru perlahan membangun sebuah benteng, benteng yang merupakan bukti bahwa logika pernah benar.
i close my eyes, feeling the beat and the song. it would be easier to enjoy, to let all go, to let my mind be wild if this happened two weeks ago... be wild be the desperate of the life i had
percakapan ringan yang kuharap dapat berarti lebih bagimu, dapat menjadi sarana mu untuk bercerita namun tak semudah itu tampaknya. hanya kesalahan fatal, persiapan buruk yang tak seperti biasanya membawa pada keputusan bijak secara perspektif subyektif dari diri sendiri. bukan, bukan keputusan bijakku murni, percakapan ini melibatkan rasa lain yang mempengaruhiku untuk bijak.
i would see more persons, i would enjoy to see people dancing, i would let me be wild so the suffer would go.... but i am in a good mood, i am in a very good condition and i have morale support
hampir pukul dua pagi. telepon pintarku melemparkan nyala di layar bertuliskan merknya sebagai tanda lelahnya. aku bisa tinggal, menikmat semuanya lebih lagi, atau aku bisa pulang, cukup dengan kebahagiaan yang ada tanpa merasa rugi dan mungkin melanjutkan percakapan sederhana tersebut dengan dukungan fasilitas yang lebih?

be aware of what you don't see... i couldn't see your heart

28 agustus 2016
2;48 AM
 
 
 
 

Kamis, 25 Agustus 2016

DUH DEK

jangan marah lah, aku tidak bermaksud menyinggungmu, hanya melanjutkan apa yang menjadi percakapan yang ku mulai dalam beberapa jam yang lalu. jawabanmu begitu menggoda untuk ku olok, untuk dibuat menjadi percakapan ringan. namun sepertinya kepalamu sedang penuh hal lain, dan lelah dengan topik yang kujejalkan sejak sehari yang lalu. 
sungguh aku tak mengira kamu akan melontarkan kata-kata itu yang muncul di benakku dengan nada ketus dan lelah, terlepas beberapa jam sebelumnya ada percakapan ringan dan postingan akun media sosialmu yang menunjukkan bahwa kamu sedang bersantai, sangat bertolak belakang dengan jawabanmu barusan. kamu pusing untuk sesuatu yang mungkin kamu lewatkan sebelumnya hingga kamu harus mencarinya saat ini, ditengah himpitan kuliah dan tanggung jawabmu. kamu lelah untuk sesuatu diluar keinginanmu saat ini yang terus mengejarmu, mengingatkanmu bahwa kamu sangat dibutuhkan, mengingatkanmu bahwa kamu mampu lebih daripada masa yang lalu. dan mungkin kamu lelah berdebat dengan dirimu sendiri dan diriku tentang betapa layak dan tidak layaknya dirimu hadir dalam hal yang kamu enggankan itu.

aku mungkin bukan orang yang paling peduli dan menyayangimu, kamu dikelilingi orang-orang seperti itu. aku mungkin bukan orang yang paling mengerti dirimu, terutama sejak aku berhenti berusaha menunggumu melihatku. tapi aku lelah berusaha berhenti, dan sekali lagi aku sadar aku memang tak mampu untuk membuatmu memandangku seperti yang kamu ingingkan, namun aku bisa tetap menyimpan rasaku ini, menerima bahwa kamu memang yang tak mungkin tergantikan. dan dengan tanggung jawab yang ada padaku saat ini, aku ingin kamu menjadi bagiannya, bagian tanggung jawabku meski itu berarti menjadikanku orang jahat.

aku telah memutuskan, dengan sadar, aku akan membawamu kembali ke dalam bagian tanggung jawabku, terutama disaat ini semua adalah tanggung jawabku. aku akan membuatmu sadar bahwa kamu layak menjadi bagian di dalamnya meski kamu yakin sekali untuk pergi terutama di tengah keasyikanmu dengan tanggung jawab yang baru-baru ini kau jalani. aku akan membuatmu memberikan sedikit prioritas, bukan padaku, namun hal yang hendak kamu tinggalkan ini. 
karena aku yakin bahwa kamu mampu, kamu tidak pernah benar-benar memberi sedikit prioritas dan kini kamu hendak pergi karena kamu merasa tak layak. karena kamu mau, namun kamu terhalang rasa rendah diri yang sulit aku mengerti ada di dalam diri sekuat kamu. 

kamu yang katakan bahwa saat ini saat yang tepat untuk pergi karena kamu memiliki alasan nyata, berbeda dengan proses-proses masa sebelumnya dimana alasanmu tidak begitu berarti. dan aku minta maaf karena saat ini aku akan memperjuangkanmu di dalam bagian tanggung jawabku meski kamu begitu enggan, meski aku harus melewati masa-masa dingin denganmu. jujur aku pun tak tahu bahwa hal ini yang benar, namun aku ingin untuk sekali ini kamu benar-benar ada untuk melihat bahwa kegagalanmu selama ini bukan karena ketidakmampuanmu, namun kurangnya rasa percaya dirimu. dan meskipun aku berhasil membuatmu bertahan, aku tidak yakin itu karena aku. aku akan mengandalkan orang-orang yang kupercaya untuk mendorongmu, orang yang kamu bilang benar-benar menjadi mentormu. kecewa sedikit namun tak juga hilang karena menyadari bahwa selama ini aku tidak pernah benar-benar mampu membantumu, menjadi temanmu. jahat rasanya kini aku memohon-mohon dan memaksamu untuk lebih terlibat. dan lebih kecewa lagi karena aku sadar, kata-katamu dahulu untukku agar aku kuat tidaklah nyata, karena kamu sendiri tak mampu melawannya. namun lebih dari itu aku ingin kamu tahu bahwa ada orang yang selalu memperjuangkanmu, memikirkanmu, menganggapmu lebih dari sekedar ada. 

percakapanmu denganku kemarin di antara dua gelas teh susu ternama di jogja mengakhiri ketegangan di antara kita selama seminggu terakhir, dan memulai yang lain. mungkin keenggananmu melihatku muncul setelah hari kemarin, terlebih hari ini aku merasa kamu kecewa denganku yang memaksamu hadir meski kamu telah pamit. aku marah tentu saja padamu, membuang begitu banyak peluang, sama sepertiku, namun dalam hal yang aku dan kamu sama-sama ketahui bahwa kamu mampu.percakapan singkat di siang yang panas itu menyadarkanku bahwa aku merindukanmu, merindukan waktu dimana aku bisa berbincang denganmu, mendengarmu bercerita, menikmati kedamaikan meski hanya berada di dekatmu. kamu mungkin sadar mungkin juga tidak bahwa mendukungmu untuk semua yang kamu lakukan meski aku tak pernah berhenti khawatir. 

be safe for tommorow... your trip to another city till the end of the month
have fun, because i know that you enjoy your time with them and not with us

love you STArs
jumat, 26 agustus 2016 2:28 AM