Selasa, 15 November 2016

Andong 1726 mdpl

Ada yang salah dengan langkah ini, dengan tekad ini. Ada yang nyata dengan motivasi, ada yang benar tentang tujuan ini dan ada yang salah dengan tubuh ini. Sedikit dampak kerasnya cuaca menguji ketahanan yang dimiliki oleh sebuah raga, ketika rasa lelah dan sakit cukup tinggal dalam pikiran dan termusnahkan dengan mudah....

Enggan ada tapi tak mampu bersaing dengan secercah sinar yang menuntun, dan menggerakkan sesuatu dalam diri untuk berada di sampingnya. Mungkin ada yang berharap dari diri ini untuk memastikan lebih bahwa semua ini memang nyata dan bukan sekadar perjuangan kosong lagi, atau secercah keinginan untuk menjadi berarti bagi cahaya itu meski tak sungguh mengerti.
Biarlah dunia berjalan seperti ini ketika indah akhirnya kurasakan, ketika sebuah sayang tak lagi sendiri, ketika khawatir dan peduli mendorongku untuk tak melepasnya.

Jalan setapak sedang kurangkai dalam imajinasiku, mencoba membatasi ketakutan dan keriangan yang begitu besar. Dingin seperti es sudah meneror sepanjang jalan bermotor, melemparku pada perjalanan satu tahun setengah yang lalu, dengan motivasi yang nyata namun hanya sebatas khayal.

Ketika kamu merasakan tanganmu tak lagi menggenggam udara kosong, apalagi yang diperlukan? Jemarinya di sela jemarimu, tatapan matanya tak pernah jauh, dan hadirnya tak pernah lebih membekas dari saat ini. Salahkah jika semua ini akhirnya nyata? Bagaimana jika semua perjuanganku saat ini bukan untuk mendapatkan seseorang yang takkan pernah ada? Namun perjuangan menjelang waktu untuk sebuah cahaya yang hadirnya tak pernah kuanggap hingga akhirnya menjadi sesuatu yang terlalu besar untuk kugenggam.

Nafasku berat, dan ....berisik. tubuhku tak lagi sesehat dan seringan dahulu tapi aku masih disini. Kukira semua tenagaku telah habis hanya untuk berjuang tanpa arah tanpa pasti... tapi apa daya jika sesuatu berhasil memancing semua tenaga yang tersembunyi, seolah alam bahwa sadarku tau untuk tak membiarkanku membuang tenaga sia2, ia menyimpan sebagian besar, menunggu seseorang untuk menyalakannya.

Beristirahat ketika lelah... merasakan udara dingin yang merambat melalui hidung hingga ke dada, suatu siklus kehidupan yang tak mungkin dihindari dan terasa agak menyakitkan jika tanpa persiapan pada saat itu. Sunyinya malam itu tak lagi pasti karena bising deru nafasku, memalukan tapi aku tak berhenti sehingga cukup untuk pembelaan.  Siapa sangka alasan untuk tak berhenti ada di hadapanku, aku cukup memandangnya dari belakang, mengetahui ia terus bergerak dan aku akan tetap memaksakan langkahku, ketika betis terasa panas dan dada begitu dingin.

Masih dengan hamparan bintang yang akan selalu kukagumi, selalu...

Ini bukan merbabu, bukan pula aku yang lama...
Ini Andong, dan diriku yang mencoba ada di setiap waktu yang kamu jalani
Ini Andong, dan dengan doa yang baru
Ini Andong dan dari 1726 Mdpl serta cahaya sunrise, aku berteriak sunyi bahwa aku ada disini bersamamu...

Kelas MSDM 303
Rabu 16 nov 2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar